Bab I pendahuluan latar Belakang



Download 32,21 Kb.
Sana23.02.2017
Hajmi32,21 Kb.
#3190
BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang

Di dunia ini memang tak pernah habis akan tentang sejarah, begitu juga dengan agama islam, dari jaman nabi terdahulu, hingga saat ini banyak mencatat sejarah, mengenai masa, kepemimpinan, proses, dan segala macam. Jikalau kita menengok kebelakang akan kata – kata yang di utarakan oleh presiden pertama kita, Ir. Soekarno, tentang JASMERAH (Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah), itu sangatlah penting, dan benar, karena dari situ, kita bisa belajar dari mana asal kita, siapa yang membuat semua ini, kenapa semua bisa terjadi, dan lain sebagainya.

Begitu juga dengan sejarah islam, salah satunya di masa kerajaan Usmani, Syafawi dan Mughol, karena pada masa kerajaan ini dapat kita pelajari, dan juga dapat kita ambil hikmah apa yang ada didalam masa kepemimpinan Usmani, Syafawi dan Mughol ini.




  1. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana pemerintahan kerajaan Usmani, Syafawi dan Mughol?

  2. Bagaimana kemajuan peradaban pada masa kerajaan Usmani, Syafawi dan Mughol?

  3. Apa saja faktor kehancuran kerajaan Usmani, Syafawi dan Mughol?

BAB II

PEMBAHASAN

  1. Pemerintahan Kerajaan Usmani, Syafawi dan Mughol

Dalam bab ini, akan diterangkan mengenai pemerintahan Kerajan Usmani, Syafawi dan Mughol.

  1. Kerajaan Usmani

Munculnya Dinasti Usmani di Turki terjadi pada saat dunia Islam mengalami fragmentasi kekuasaan pada periode kedua dari pemerintahan Abbasiyah (kira-kira abad ke-9). Kerajaan Usmani (Ottomon) berkuasa secara meluas di Asia kecil seak munculnya Pembina dinasti ini yaitu Ottoman, pada tahun1306 M. Golongan Ottoman mengambil nama mereka Usman I (1290-1326 M), pendiri kerajaan ini dan keturunannya berkuasa sampai 1922 M.

Penguasa pertama adalah Usman yang disebut juga dengan Usman I. Setelah Usman I mengumumkan dirinya sebagai Padisyah Al-Usman (Raja besar keluarga Usman) tahun 699 H (1300 M).

Turki Usmani mencapai kegemilangannya pada saat Kerajaan ini dapat menaklukkan pusat peradaban dan pusat Agama Nasrani di Bizantium, yaitu Konstantinopel. Sultan Muhammad II yang dikenal Al Fatih, yang artinya sang penakluk (1451-1484 M) dapat mengalahkan Bizantium dan menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453 M.1


  1. Kerajaan Syafawi

Kerajaan Syafawi merupakan kerajaan Islam di Persia yang cukup besar. Awalnya kerajaan ini berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan (wilyah Rusia) yang berdiri hampir bersamaan dengan berdirinya kerajaan Usmani di Turki.

Pada masa kepemimpinana Junaidi (1447-1460). Kerajaan Syafawi memperluas geraknya dengan menambahkan kegiatan politik pada kegiatan keagamaan.2

Fanatisme pengikut tarekat Syafawi yang menentang golongan selain Syi’ah mendorong gerakan ini memasuki gerakan politik. Kecenderungan terhadap politik terwujud pada masa kepemimpinan Junaidi. Dimana sang imam menambahkan gerakan Politik selain gerakan keagamaan. Hal ini menimbulkan konflik antara tarekat Syafawi dengan penguasa Kara Koyunlu, salah satu cabang bangsa Turki yang berkuasa di wilayah ini.3


  1. Kerajaan Mughol

Permulaan Masa Mughol pada tahun 656 H dalam sejarah islam sedang menurun, seiring jatuhnya kota Baghdad ditangan Hulako. Masa yang tidak mengembirakan ini, berakhir dengan masuknya tentara Usmani ke Mesir di bawah pimpinan Sulthan Salim Al Fatih pada tahun 923 H.

Sebagian besar dunia islam dalam masa yang hampir 300 tahun ini berada di bawah kekuasaan Mughol turunan Jinghiz Khan, sedangkan bagian kecil berada dibawah dua kekuasaan lain, yaitu kekuasaan turunan Turki dan turunan Arab.

Kekuasaan Mughol membujur dari perbatasan india disebelah timur, sampai keperbatasan Syria di sebelah barat. Penguasaan Mughol atas kerajaan islam, telah menyapu bersih sisa-sisa unsur Arab, bahkan telah mengancam perkembangan bahasa dan sastra Arab, dengan tindakan pemusnahan dan pembakaran yang dilakukan mereka selama terjadi peperangan.


  1. Kemajuan Peradaban pada Masa Kerajaan Syafawi, Turki Usmani, dan Mughol

  1. Kemajuan Kerajaan Turki Usmani

  1. Bidang Pemerintahan dan Militer

Kekuatan militer kerajaan ini mulai di organisasi dengan baik dan teratur pada masa pemerintahan Sultan Murad I. Tahap selanjutnya Orkhan mengadakan perumpakan dalam tubuh organisasi militer dalam bentuk mutasi personil pimpinan dan perombakan dalam keanggotaan. Bangsa-bangsa Non Turki di masukkan sebagai anggota. Program ini ternyata berhasil dengan terbentuknya kelompok militer baru yang di sebut Yenisseri dan Inkisyariyah.

Pasukan ini yang dapat mengubah Negara Usmani menjadi mesin perang yang kuat dan memberikan dorongan yang amat besar daalam penaklukan negeri-negeri non muslim. Faktor utama yang mendorong kemajuan ini adalah tabiat Bangsa Turki itu sendiri yang bersifat militer, disiplin, dan patuh terhadap peraturan.



  1. Bidang Ilmu Pengetahuan

Turki Usmani yang dikenal sebagai bangsa yang senang dan mudah berasimilasi dengan bangsa asing dan terbuka untuk menerima kebudayaan dari luar.

Sebagai bangsa yang berdarah militer, Turki Usmani lebih banyak memfokuskan kegiatan mereka dalam bidang kemiliteran, sementara dalam bidang ilmu pengetahuan mereka tampak tidak begitu menonjol.



  1. Bidang Kebudayaan

Dinasti Usmani di Turki, telah membawa peradaban Islam menjadi peradaban yang cukup maju pada zaman kemajuannya. Dalam bidang kebudayaan Turki Usmani banyak muncul tokoh-tokoh penting, seperti yang terlihat pada abad ke 16, 17, 18.

Penulis yang membawa pengaruh Persi kedalam istana Usmani adalah Yusuf Nabi (1642-1712 M), ia muncul sebagai juru tulis bagi Musahif Mustafa, salah seorang mentri Persia dan Ilmu-ilmu Agama.

Dalam bidang sastra prosa Kerajaan Usmani melahirkan dua tokoh terkemuka, yaitu Katip Celebi dan Evliya Celebi. Yang terbesar dari semua penulis adalah Mustafa Bin Abdullah, yang dikenal dengan Katib Celebi atau Haji Halife (1609-1657 M). ia menulis buku bergambar dalam karya terbesarnya Kasyf Az-Zunun fi Asmai Al-Kutub wa Al-Funun.


  1. Bidang Keagamaan

Kehidupan keagamaan pada masyarakat Turki Usmani mengalami kemajuan, termasuk dalam hal ini adalah kehidupan tarekat. Tarekat yang berkembang ialah tarekat Bektasyi, dan tarekat Maulawi. Kedua tarekat ini banyak dianut oleh kalangan sipil dan militer. Tarekat Bektasyi memiliki pengaruh yang sangat dominan dikalangan Yenisseri, sehingga mereka sering disebut tentara Bektasyi. Sementara tarekat Maulawi mendapat dukungan dari para penguasa dalam mengimbangi Yenisseri Bektasyi.4

  1. Kemajuan kerajaan Syafawi

  1. Bidang Ilmu Pengetahuan

Dalam sejarah islam bangsa Persia dianggap berjasa besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan sehingga muncul ilmuan seperti Bahauddin Syaerazi, Muhammad Baqir bin Muhammad Damad seorang filsuf ahli sejarah, teolog, dan seorang yang pernah mengadakan observasi mengenai kehidupan lebah. Dalam bidang ilmu pengetahuan dan sains, Safawi lebih maju dari kerajaan lainnya pada masa yang sama.

  1. Bidang Ekonomi

Bukti nyata perkembangan perekonomian Syafawi adalah di kuasainya kepulauan Hurmuz dan pelabuhan Gumrun di ubah menjadi Bandar Abbas pada masa Abbas 1. Maka salah satu jalur dagang yang menghubungkan antara timur dan barat sepenuhnya menjadi milik Kerajaan Safawi. Di samping sector perdagangan, Kerajaan Safawi juga mengakami kemajuan di sektor pertanian terutama di daerah Bulan Sabit Subur (fortille crescent).

  1. Bidang Arsitektur

Penguasa Kerajaan Safawi berhasil menciptakan Isfahan, Ibu kota kerajaan menjadi kota yang sangat indah. Di kota Isfahan berdiri bangunan-bangunan besar dengan arsitektur bernilai tinggi dan indah, seperti masjd, rumah sakit, sekolah, jembatan raksasa di atas Zende Rud, dan Istana Chihil Sutun.

Di sebutkan dalam kota Isfahan yang terdapat 162 Masjid, 48 Akademi, 1802 penginapan, dan 273 pemandian umum. Dalam bidang kesenian kemajuan tampak begitu kentara dalam gaya arsitektur bangunan-bangunannya seperti pada Masjid Shah yang di bangun tahun 1611 M, dan Masjid Syaikh Luthfillah yang di bangu tahun 1603 M.



  1. Bidang Kesenian

Keraaan Safawi mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam bidang seni, antara lain dalam bidang kerajinan tangan, keramik, karpet, permadani, pakaian, dan tenunan, mode, tembikan dan benda senilainya. Seni lukis mulai di rintis sejak zaman Tahmasp 1. Raa Ismail 1 pada tahun 1522 M membawa seorang pelukis timur bernama Bizhad ke Tabriz.

  1. Bidang Tarekat

Sebagaimana di ketahui cikal bakal kerajaan Safawi adalah gerakan Sufistik, yaitu gerakan tarekat. Oleh karena itu, kemajuan di bidang tarekat pun cukup maju. Bahkan gerakan tarekat pada masa ini tidak hanya berpikir dalam bidang keagamaan, tetapi juga dalam bidang politik dan pemerintahan.5

  1. Kemajuan yang di capai Kerajaan Mughol

Stabilitas politik yang berhasil diciptakan oleh Akbar mendukung pencapaian kemajuan di bidang perekonomian, ilmu pengetahuan dan peradaban. Kemajuan bidang ekonomi ditandai dengan kemajuan sector pertanian dan perindustrian. Pada masa ini dikembangkan penanganan pertanian secara terstruktur.

Ilmu pengetahuan tidak banyak mengalami kemajuan dibandingkan dengan kemajuan di masa-masa sebelumnya. Yang lebih menonjol adalah kemajuan dalam bidang seni syair dan seni arsitektur. Karya seni yang masih dapat dinikmati sekarang merupakan karya seni terbesar yang dicapai kerajaan Mughol adalah karya arsitektur yang indah dan mengagumkan, seperti istana Fatpur Sikri di Sikri dan Taj Mahal pada masa Syeh Jihan di Agra.6




  1. Faktor Kehancuran Kerajaan Usmani, Syafawi dan Mughol

  1. Faktor Kehacuran Kerajaan Usmani

  1. Wilayah kekuasaan yang sangat luas

Administrasi pemerintahan suatu Negara yang sangat luas wilayahnya sangat rumit dan kompleks, sementara administrasi Kerajaan Usmani tidak beres. Di pihak lain penguasa sangat berambisi menguasai wilayah yang sangat luas.

  1. Heteroginitas Penduduk

Wilayah yang luas yang di diami oleh penduduk yang beragam, baik dari segi agama, ras, etnis, maupun adat istiadat. Untuk mengatur penduduk yang beragam dan tersebar di wilayah yang luas diperlukan organisasi pemerintahan yang teratur.

  1. Kelemahan para penguasa

Sepeninggal Sulaiman Al-Qanuni, Keraaan Usmani diperintah oleh sultan-sultan yang lemah, baik dalam kepribadian terutama dalam kepemimpinannya.

  1. Budaya korupsi

Budaya korupsi ini mengakibatkan dekadensi moral merajalela yang membuat pemerintahan rapuh.

  1. Pemberontakan tentara Yenisseri

Pemberontakan tentara Yenisseri terjadi sebanyak empat kali, yaitu pada tahun 1525 M, 1632 M, 1727 M, dan 1826 M.

  1. Merosotnya perekonomian

Akibat perang tidak pernah berhenti, perekonomian Negara merosot. Pendapatan berkurang, sementara belanja Negara sangat besar, termasuk untuk biaya perang.

  1. Terjadinya stagnasi dalam lapangan Ilmu dan teknologi

Kemajuan militer yang tidak diimbangi oleh kemajuan ilmu dan teknologi menyebabkan kerajaan ini tidak sanggup menghadapi persenjataan musuh dari Eropa yang lebih maju.7

  1. Faktor Kehancuran Kerajaan Syafawi

Banyaknya masyarakat yang terlalu senang hal-hal yang bersifat duniawi, sehingga mereka terlalu terlena dalam kemewahan dunia, banya menghambur-hamburkan uang, minum-minuman keras dan lain sebagainya.

Disamping itu banyak aliran-aliran yang berkembang di dalam masyarakat, sehingga masyarakat menadi bingung dan merasa ditekan oleh pemerintah, padahal masyarakat sudah mempunyai doktrin keagamaan sendiri.8




  1. Faktor Kehancuran Kerajaan Mughol

  1. Terjadinya stagnasi dalam pembinaan kekuatan militer, sehingga operasi militer inggris di wilayah-wilayah pantai tidak dapat segera dipantau oleh kekuatan mugol.

  2. Kemerosotan moral dan hidup mewah di kalangan elite politik yang mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan uang Negara.

  3. Pendekatan Aurangzeb yang terlampau “kasar” dalam dalam melaksanakan ide-ide puritan dan kecenderungan asketismenya, sehingga konflik antara agama sangat sukar diatasi oleh sultan-sultan sesudah.

  4. Semua pewaris tahta kerajaan pada paro terakhir adalah orang-orang lemah dalam bidang kepemimpinan.9

BAB III

PENUTUP

  1. Kesimpulan

Dilihat dari skala pemerintahan dari tiga kerajaan besar tersebut. Masa pemerintahan kerajaan tersebut, berawal dari abad ke-16 hingga abad ke-18. Dinasti Mughol berkuasa hingga pertengahan abad ke-19 dan dinasti Usmani yang mulai berkuasa dari abad ke-14 baru berakhir pada abad ke-20. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dinasti Usmani merupakan dinasti yang terlama dalam sejarah.

Kemajuan Kerajaan Usmani meliputi, bidang pemerintahan dan militer, bidang Ilmu pengetahuan, bidang kebudayaan, dan bidang keagamaan. Syafawi yaitu, bidang Ilmu pengetahuan, bidang ekonomi, bidang arsitektur bidang kesenian, bidang tarekat. Mughol di antaranya, Stabilitas politik yang berhasil mendukung pencapaian kemajuan di bidang perekonomian, ilmu pengetahuan dan peradaban, bidang ekonomi, bidang seni syair dan seni arsitektur.



Kehancuran Kerajaan Usmani meliputi, Wilayah kekuasaan yang sangat luas, Heteroginitas Penduduk, Kelemahan para penguasa, Budaya korupsi, Pemberontakan tentara Yenisseri, Merosotnya perekonomian, Terjadinya stagnasi dalam lapangan Ilmu dan teknologi. Syafawi yaitu, Banyaknya masyarakat yang terlalu senang hal-hal yang bersifat duniawi, banyak aliran-aliran yang berkembang di dalam masyarakat. Mughol di antaranya, Terjadinya stagnasi dalam pembinaan kekuatan militer, Kemerosotan moral dan hidup mewah, dan lemahnya kepemimpinan.


  1. Kritik dan Saran

Selesainya makalah ini tentunya tidak lepas dari kesalahan kami dalam penulisan. Kami minta maaf apabila masih banyak kesalahan. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk kebaikan penulisan kami di masa mendatang.

1 Samsul Munir Amin, Searah Peradaban Islam, (Jakarta : Sinar Grafika Offset, 2010), hlm. 194-196.

2 Samsul Munir Amin, Searah Peradaban Islam, (Jakarta : Sinar Grafika Offset, 2010), hlm. 188.

3 Fatah Syukur NC, Sejarah Peradaban Islam, (Semarang : PT. Pustaka Rizki Putra, 2009), hlm. 139.

4 Samsul Munir Amin, Searah Peradaban Islam, (Jakarta : Sinar Grafika Offset, 2010), hlm. 200-204.

5 Samsul Munir Amin, Searah Peradaban Islam, (Jakarta : Sinar Grafika Offset, 2010), hlm. 191-192.

6 Fatah Syukur NC, Sejarah Peradaban Islam, (Semarang : PT. Pustaka Rizki Putra, 2009), hlm. 143.

7 Samsul Munir Amin, Searah Peradaban Islam, (Jakarta : Sinar Grafika Offset, 2010), 208-209.

8 Fatah Syukur NC, Sejarah Peradaban Islam, (Semarang : PT. Pustaka Rizki Putra, 2009), hlm. 152.

9 Fatah Syukur NC, Sejarah Peradaban Islam, (Semarang : PT. Pustaka Rizki Putra, 2009), hlm. 150.


Download 32,21 Kb.

Do'stlaringiz bilan baham:




Ma'lumotlar bazasi mualliflik huquqi bilan himoyalangan ©www.hozir.org 2024
ma'muriyatiga murojaat qiling

kiriting | ro'yxatdan o'tish
    Bosh sahifa
юртда тантана
Боғда битган
Бугун юртда
Эшитганлар жилманглар
Эшитмадим деманглар
битган бодомлар
Yangiariq tumani
qitish marakazi
Raqamli texnologiyalar
ilishida muhokamadan
tasdiqqa tavsiya
tavsiya etilgan
iqtisodiyot kafedrasi
steiermarkischen landesregierung
asarlaringizni yuboring
o'zingizning asarlaringizni
Iltimos faqat
faqat o'zingizning
steierm rkischen
landesregierung fachabteilung
rkischen landesregierung
hamshira loyihasi
loyihasi mavsum
faolyatining oqibatlari
asosiy adabiyotlar
fakulteti ahborot
ahborot havfsizligi
havfsizligi kafedrasi
fanidan bo’yicha
fakulteti iqtisodiyot
boshqaruv fakulteti
chiqarishda boshqaruv
ishlab chiqarishda
iqtisodiyot fakultet
multiservis tarmoqlari
fanidan asosiy
Uzbek fanidan
mavzulari potok
asosidagi multiservis
'aliyyil a'ziym
billahil 'aliyyil
illaa billahil
quvvata illaa
falah' deganida
Kompyuter savodxonligi
bo’yicha mustaqil
'alal falah'
Hayya 'alal
'alas soloh
Hayya 'alas
mavsum boyicha


yuklab olish